Laporan : Hidayat Mokambu (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
Kabupaten Gorontalo [KP] – Nasib Tenaga abdi di Kabupaten Gorontalo kini menjadi perbincangan yang hangat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo.
Kabar ini terungkap usai Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama BK – Diklat dalam rangka analisis jabatan di lingkungan sekretariat DPRD Kabupaten Gorontalo, Rabu (16/12/2020).
“Berdasarkan hasil reses masing-masing anggota di tiap-tiap Dapil (Daerah Pemilihan) masih banyak tenaga abdi yang sudah mengabdi selama 6 tahun bahkan ada yang sampai 11 tahun lamanya belum mendapatkan perhatian yang khusus,” ucap Ketua Komisi I, Syarifudin Bano kepada media kabarpublik.id
Olehnya, lanjut aleg dari partai Demokrat, berdasarkan hasil analisis Ortala dan juga BKD, saat ini Kabupaten Gorontalo masih membutuhkan tenaga kontrak sampai sembilan ribu lebih.
“Dalam rangka meminimalisir hal itu, kemudian untuk mengcover mereka-mereka yang sudah lama mengabdi, kita meminta kepada pemerintah daerah terutama ortala dan juga BKD untuk melakukan mapping terhadap kebutuhan secara totalitas sampai pada tingkatan guru SD, SMP, kemudian TK Paud, Guru Agama dan juga para tenaga Kesehatan,” tambahnya lagi.
Kedepan, kepada pemerintah daerah, Syarifudin berharap apabila ada rekrutmen tenaga kontrak pemerintah daerah dapat memperhatikan masa kerja dari para tenaga abdi.
“Dalam waktu dekat, Komisi I akan melakukan rapat dengan Kasubag Kepegawaian dan seluruh OPD, setelah itu kita minta mapping data dari mereka. Mana yang tenaga kontrak dan mana yang abdi di dinas-dinas terkait ini. Terutama pendidikan dan kesehatan. Kemudian kita akan cocokkan dengan data kita, mana yang sudah mengabdi sudah lama. Tentunya disiplin ilmu mereka juga menjadi perhatian, masa tugas mereka menjadi perhatian, kemudian kinerja kerjanya sudah lama, Hal inilah yang akan kita dorong ke pemerintah daerah untuk di prioritaskan menjadi tenaga kontrak,” pungkas aleg dari Boliyohuto Cs. #[KP]