Laporan : Hidayat Mokambu (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
Gorontalo [KP] – Sulawesi Utara – Gorontalo –Sulawesi Tengah – Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah – Kalimantan Barat – Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) – Nusa Tenggara Barat (NTB) – Jawa Timur – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) – Daerah Khusus IbuKota (DKI) Jakarta – Jawa Barat – Jambi – Sumatera Barat – Jawa Barat – Sulawesi Selatan – Sulawesi Tenggara – Sulawesi Tengah – Gorontalo – Sulawesi Utara.
Begitulah perjalanan Rafik Talapa, pria berusia 23 Tahun asal Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, setelah kisah asmaranya diporak-porandakan sejak akhir Tahun 2017 yang lalu. Karena merasa sudah lebih dari 2 Tahun terjebak dalam pikiran yang sama, hingga akhirnya dia memutuskan untuk berkelana sejak Januari hingga Desember 2020.
Lebih ironisnya, perjalanan panjang untuk melupakan sang kekasih ini, hanya bermodalkan jempol tangan. Alias nol rupiah saja. Sungguh sangat mengejutkan karena petualangan untuk melupakan sang pujaan hati harus menghabiskan waktu selama 12 Bulan lamanya.
Bermula saat perkenalannya dengan salah seorang perempuan melalui media sosial pertengahan Tahun 2017, hingga akhiranya Rafik menaruh hati pada lawan jenisnya tersebut. Setelah menjalin hubungan asmara sekitar 6 bulan lamanya, hubungan kedua insan tersebut mulai masuk pada ambang kehancuran. Hingga keduanya berpisah sejak akhir Tahun 2017.
Memasuki awal Tahun 2018, Rafik mulai melakukan pencarian terhadap mantan kekasihnya tersebut. Karena ada hal yang masih mengganjal direlung hatinya dan menurutnya, sangat penting untuk diutarakan. Namun siapa sangka pencariannya sejak awal Tahun2018 hingga akhir Tahun 2019 tak kunjung membuahkan hasil. Hingga akhirnya dia merelakan kepergian perempuan yang kini sudah menjadi mantan pacarnya tersebut.
Satu persatu wilayah perbatasan antar Provinsi mulai ia sambangi, mulai bagian atas Sulawesi (tempat asalnya). dilanjutkan sampai ke pulau yang berjuluk Borneo(Kalimantan). Kemudian melanjutkannya dengan cara menyusuri wilayah jawa dan bahkan sempat menginjakkan kaki di daerah NTB, sebelum mengakhirinya di pulau Sumatera.
Hal ini dilakukan semata-mata untuk melupakan mantan kekasihnya tersebut. Dalam perjalanannya, Rafik sempat mencoba untuk memulai hubungan asmara dengan orang-orang baru di daerah-daerah yang ia kunjungi.
Namun menurutnya, getaran asmaranya tidak semerdu pujaan hatinya tersebut.
“Waktu itu, saya pernah menjalin hubungan percintaan dengan perempuan asal Toraja, Palu, Sinjai, dan Makassar. Namun tetap saja tidak ada yang bisa menggantikannya,” ucap Rafik saat menciba mengingat kembali memorinya.
Dalam upaya memulihkan hati yang telah hancur berkeping-keping, dalam perjalanan itu, Rafik juga sempat mendaki ke beberapa puncak yang ada di Indonesia, untuk melupakan segala kenangannya.
Mulai dari Gunung Lawu di Jawa Tengah, Gunung Rinjani di NTB, Gunung Cikuray di Jawa Barat, Gunung Kerinci di Jambi dan yang terakhir Gunung Marapi di Padang, Sumatera Barat.

Seiring berjalannya waktu, perasaan yang dulunya mekar merekah akhirnya kini mulai meredup. Dan perjalanan menuju ketentraman hati pun mulai menapaki titik kecerahan.
“Beberapa hari yang lalu, dia (mantannya) barusan menyelesaikan studi S1 nya di salah satu kampus swasta yang ada di Gorontalo,” ucap Rafik yang sedikit memberikan informasi tentang perempuan dalam petualangannya.
Tak hanya itu saja, melalui awak media kabarpublik.id, Rafik berharap apabila kisahnya ini bisa di temukan oleh mantannya, maka ia akan mengungkapkan apa yang akan menjadi kejanggalan yang telah tersimpan selama ini di dalam hatinya.#[KP]