Laporan : Hidayat Mokambu (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
Kabupaten Gorontalo [KP] – Akibat curah hujan meningkat, tingkat pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo tidak maksimal.
Hal ini dikarenakan terjadinya sumbatan lumpur di bangun intake. Sehingganya, air baku yang masuk ke dalam IPA sangat sedikt.
Direktur Utama (Dirut) PDAM, Salvian Rivon Hiola mengungkapkan bahwa saat curah hujan meningkat akan terjadi penyumbatan di beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Namun yang paling sering terjadi gangguan berada di IPA bagian Bulota, Tibawa dan Tabongo. Berbeda dengan IPA yang berada di Bionga dan Pilohayanga yang memiliki bak penampungan yang kapasitasnya lebih besar.
“Kalau di IPA Bulota, IPA Tibawa sama Tabongo itu tidak ada bak penampung, bak penampung air baku tidak ada. Kalau di Biyonga, Pilohayanga itu ada bak penampung,” ucapnya, Senin (18/01/2021).
Menurutnya, IPA penampungan sangat diperlukan untuk di tiap-tiap wilayah. Hal ini berfungsi untuk menampung cadangan air yang berada di bak sedimen.
“Kedepan ini, akan ada optimalisasi. Baik jaringan pipa pengolahan air di Biyonga sama penambahan pembangunan IPA di Daenaa untuk menambah pelayanan Daenaa ke arah Limboto Barat,” ujar nya.
Meskipun demikian, pihaknya terus berusaha dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat Kabupaten Gorontalo. Olehnya, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung kinerja dari pihak PDAM dalam memberikan pelayanan diharapkan para pelanggan membayar tepat waktu. Agar permasalahan ini dapat teratasi.
“Karena kalau air tidak mengalir sampai ke masyarakat, kami akan rugi besar,” tuntasnya. #[KP].