Editor : Nurman Ismail, (JMSI).
BOALEMO [KP] – Terkait dengan pengelolaan Dana Bos oleh pihak sekolah, Baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilingkungan Pemkab Boalemo telah menjadi persoalan yang krusial, dimana ditemukan beberapa sekolah dalam melakukan pengeluaran belanja dana bos tidak memperhatikan juknis yang telah ditetapkan, sehingga hal tersebut berakibat pada penggunaan dana bos tidak tepat sasaran.
Terungkapnya dana bos bermasalah dibeberapa sekolah, karena kurangnya perhatian serta lemahnya tanggung jawab dari kepala kepala sekolah, hingga Hal ini pun membuat Anas Jusuf murka dan mengatakan bahwa Kepala Sekolah Bukan Anak Anak Lagi.
“Dana di Bapak dan ibu, pengeluaranya juga yang kelola bapak dan ibu, kok bermasalah, dan bapak ibu bukan anak anak lagi, bukan anak anak sekolah yang harus diseret di telinga kalau bermasalah” Ucap Anas dengan nada tegas.
Demikian yang disampaikan oleh Plt. Bupati Anas saat melantik sejumlah pejabat fungsional, Kepala Sekolah SD dan SMP, yang berlangsung di kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah raga, Selasa (6/4/2021).
Mengetahui persoalan dana bos yang terjadi berulang kali dari tahun ke tahun, membuat Anas Jusuf semakin murka, hal ini dipicu adanya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan beberapa sekolah yang menggunakan anggaran dana bos tidak sesuai dengan juknis yang ada, sehingga hal ini pun menjadi temuan penyalahgunaan dana yang harus dikembalikan dan dipertanggungjawabkan.
“Ada beberapa Kepala Sekolah dalam mengelola dana tidak sesuai dengan juknis, dan ini berlangsung dari tahun ke tahun, tapi saya tidak enak menyebutkannya disini, sebentar saya panggil satu satu, diluar kepala dinas saya akan bicara khusus” Jelas Anas.
“Yang jadi persoalan kenapa dari tahun ke tahun ini jadi masalah, bahkan ada yang punya tunggakan, kan ini sudah lama prosesnya, kenapa sih tidak di cicil kalau itu memang sempat Kita gunakan untuk keperluan keperluan diluar dari juknis yang ada” Tambahnya.
Untuk itu, Plt Bupati, Ir.Hi. Anas Jusuf, M,Si, menghimbau kepada seluruh Kepala Sekolah agar tulus dan ikhlas dalam mengelolah dana bos, dengan mengabaikan kepentingan pribadi serta berharap menggunakannya sesuai dengan petunjuk juknis yang ditetapkan.
“Saya berharap mari kita tulus ikhlas mengelola dana bos ini, jangan pernah menggunakan dan bos diluar daripada kepentingan juknis yang ada,” Ungkap Anas penuh harap.#[KP]