Laporan : Rifaldy Polamolo (JMSI) Editor : YR
Kabupaten Gorontalo [KP] – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, akan memberikan alternatif kepada para pedagang yang biasanya berjualan pada pasar senggol yang biasanya digelar pada bulan ramadhan.
Belum lama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo telah menekankan kepada pemerintah Kabupaten/Kota untuk meniadakan pelaksanaan pasar senggol, karena mengingat potensi penularan covid-19 yang sangat besar.
Berangkat dari hal tersebut, Bupati Nelson mengungkapkan, bahwa kemungkinan besar pasar senggol di Kabupaten Gorontalo akan ditiadakan. Alternatif yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo adalah membuka ruang seluas-luasnya kepada para pedagang untuk berjualan pada pasar harian dan mingguan.
“Tadi saya baru turun ke setiap pasar, ini akan saya lakukan sampai hari minggu, hari minggu itu juga akan kita putuskan. Kemungkinan besar bisa saja pasar senggol tidak ada, tapi kita akan membuka ruang seluas-luasnya untuk berjualan melalu pasar harian dan mingguan” ungkap Nelson saat diwawancarai. Jum’at (30/04/2021).
Alternatif kedua yang bisa dilakukan para pedagang adalah berjualan di rumah ataupun di jalan. Sepertinya halnya yang telah dilakukan para pedagang ikan. Biasanya pedagang ikan berjualan di pasar, sekarang sudah ada yang berjualan di jalan. Solusi inilah yang ditawarkan Pemkab Gorontalo.
“Yang paling pentingkan penjualannya, ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama melalui pasar dan kedua berjualan di setiap rumah masing-masing ataupun di jalan. Seperti contoh penjual ikan, sudah banyak yang berjualan di jalan, itu bisa dilakukan. Asalkan tidak terjadi kerumunan dan protokol kesehatan tetap jalan” terang Nelson.
Kata Nelson, pihaknya juga akan berupaya untuk menambah waktu penjualan bagi para pedagang yang ada di pasar harian dan mingguan.
“Termasuk menambah waktu penjualan di pasar, tapi ini masih dalam kajian. Semuanya akan kita putuskan pada hari minggu” pungkasnya. #[KP]